TUGAS PROYEK PROGRAM LINIER

by 01:27 0 comments

BAB I PENDAHULUAN

a.       Profil objek observasi
Usaha “Rukun Manunggal , Karya murni”berdiri sejak tahun 2014 oleh Bpk.Tukiman. Pada awalnya usaha yang kini memiliki beberapa penggilingan dengan menggunakan mesin fuso ini hanya menggunakan mesil kecil dompenk.
Usaha “Rukun Manunggal , Karya murni” terletak di desa Nglangak Rt.04  Rw II. Usaha yang kini dirintis sudah berbuah manis dengan 19 karyawan yang dimiliki, usaha ini terus berkembang pesat dari tahun ke tahun.


































BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI
a.       Lokasi dan waktu observasi.
Lokasi Observasi ini penulis mengambil lokasi di penggilingan padi Usaha “Rukun Manunggal , Karya murni” terletak di desa Nglangak Rt.04  Rw II.

b.      Pelaksanaan observasi
Penulis telah melaksanakan observasi selama dua kali dengan hari dan tanggal yang berbeda . Waktu yang digunakan yaitu :
Selasa, 18 Desember 2012
1.       Perkenalan dan meminta izin untuk melakukan observasi.
2.       Menyerahkan surat pengantar kepada Kepala Sekolah.
                Kamis, 20 Desember 2012
1.       Melakukan serangkaian wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Singkalanyar II serta melakukan study dokumentasi dengan para guru dan siswa siswi SDN Singkalanyar II.

c.        Subyek Observasi
Subyek observasi yang penulis pilih untuk narasumber observasi yaitu pemilik Usaha “Rukun Manunggal , Karya murni”  Bpk.Tukiman.

d.      variabel observasi
Variabel observasi yang menjadi titik tolak penulis adalah Manajemen usaha  bertumpu pada Upaya – upaya mengembangkan usaha penggilingan padi.
e.       Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dengan cara wawancara yang melibatkan pemilik Usaha “Rukun Manunggal , Karya murni”  Bpk.Tukiman.















BAB III HASIL OBSERVASI
Permasalahan pertama
a.       Konstruksi Permasalahan Program Linier
Penggilingan Padi ‘Karya Murni’ dalam beroperasi membeli gabah dari 3 daerah yang berbeda yaitu cawas, sukoharjo dan ngawi dengan banyaknya gabah secara beruurutan 9 ton, 9,5 ton, 8,5 ton. setalah digiling gabah dari cawas menghasilkan 5,3 ton beras serta 0,7 ton bekatul dan memperoleh laba sebesar 2,5 juta. Sedangkan gabah dari sukoharjo setalah digiling, gabah dari cawas menghasilkan 5,4 ton beras serta 0,8 ton bekatul dan memperoleh laba sebesar 1,3 juta. Untuk gabah dari ngawi setalah digiling, gabah dari ngawi menghasilkan 4,5 ton beras serta 0,5 ton bekatul dan memperoleh laba sebesar 2 juta. Dimana gabah yang dibeli tidak lebih dari 130 ton dan menghasilkan tidak lebih dari 75 ton beras dan 10 ton bekatul. Untuk memaksimalkan laba berapa banyaknya gabah yang harus dibeli dari ketika daerah tersebut?

b.      Konstruksi permasalahan program linier
Memaksimalkan  L :2,5 x + 1,5 y +2 z           (laba)

Fungsi Kendala

9x +9,5 y + 8,5 z ≥130
5,3 x + 5,4 y + 4,5 z ≤75
0,7  x + 0,8 y + 0,5 z ≤10
x,y,z ≥ 0

c.       Formulasi Model Permasalahan

Asal Belanja
Gabah(ton)
Beras(ton)
Bekatul(ton)
Laba(juta)
Cawas
9
5,3
0,7
2,5
Sukoharjo
9,5
5,4
0,8
1,3
Ngawi
8,5
4,5
0,5
2

≥130
≤75
≤10








d.      Penyelesaian dengan menggunakan metode simpleks
Variabel
x          : Banyaknya gabah dari cawas
y          : Banyaknya gabah dari Sukoharjo
z          : Banyaknya gabah dari Ngawi

Fungsi Tujuan
Memaksimalkan L :2,5 x + 1,5 y +2 z            (laba)

Fungsi Kendala
9x +9,5 y + 8,5 z ≥130
5,3 x + 5,4 y + 4,5 z ≤75
0,7  x + 0,8 y + 0,5 z ≤10
x,y,z ≥ 0
Mengubah kebentuk Standar
Fungsi Tujuan: L-2,5 x - 1,5 y -2 z + ++ = 0
Fungsi Kendala
9x +9,5 y + 8,5 z – =130
5,3 x + 5,4 y + 4,5 z + =75
0,7  x + 0,8 y + 0,5 z +=10
x,y,z ,,, ≥  0
x=y=z=0,         =-130,  =75,  =10









Karena  = (-), maka penyelesain tidak fisibel, sehingga fungsi kendala

Iterasi
VB
L
x
y
z
NK
Rasio
1

Ev : x



L
1
-2,5
-1,5
-2
0
0
0
0
-
0
9
9,5
8,5
1
0
0
130
14,4
0
5,3
5,4
4,5
0
1
0
75
14,5
0
0,7
0,8
0,1
0
0
1
10
14,28
2

Optimum
L
1
0
1,025
0,1
0
0,45
0
35,375
-
0
0
0,41
0,94
1
-10,62
0
130
14,4
x
0
1
1,01
0,84
0
0,18
0
14,15
14,5
0
0
0,093
0,088
0
-0,826
1
10
14,28
           
e.       Analisis Sensitivitas
1.      Penyelesaian Optimal
Dalam penyelesaian optimal, diperoleh informasi sebagai berikut:
Variabel keputusan
Nilai Optimal
Keputusan

x

14,5
Membeli gabah dari cawas sebanyak 14,5 ton.
L
35,375
Laba yang diperoleh 35,375 juta









2.      Status Sumber

Sumber
Variabel Slack
Status Sumber
Mesin 1

= 130
Abundant
Mesin 2
 = 10
Abundant
Mesin 3
 = 0
Searce

            Pada table terlihat bahwa mesin 1 dan 2 abundant , jadi seandainya kapasitas waktunya ditambah maka tidak akan berpengaruh,sedangkan pada mesin 3 apabila kapasitas waktunya ditambah akan menaikkan keutungan.

3.      Unit Worth suatu sumber
VB
L
x
y
z
NK
L
1
0
1,025
0,1
0
0,45
0
35,375
           
            Dari hasil tabel  tersebut dapat disimpulkan bahwa;
-          Penambahan kapasitas sumber  1 tidak akan mempengaruhi keuntungan.
-          Penambahan kapasitas sumber  1, akan menyebabkan keuntungan (L) dengan laju 0,45 dalam juta/jam atau dengan laju Rp.450.000,00
-          Penambahan kapasitas sumber  3 tidak akan mempengaruhi keuntungan.

f.       Saran





















Permasalahan kedua
           
a.       Konstruksi Permasalahan Program Linier
Penggilingan Padi ‘Karya Murni’ memiliki dua jenis penggilingan yaitu penggilingan manual dan penggilingan (modern).  Suatu hari penggilingan padi ‘Karya Murni’ menargetkan mampu menggiling gabah maksimal 45 ton, dengan memperkirakan beras dan bekatul yang dihasilkan ketika menggiling tersebut maksimal 32 ton dan 3 ton. Jika pada penggilingan manual dilakukan pengggilingan sehari semalam dengan lembur maka ketika siang hari hari mampu meggiling gabah sebanyak 10 ton, dan menghasilkan beras dan bekatul sebanyak 6 ton dan 0,6 ton. Sedangkan pada penggilingan modern mampu menggiling gabah sebanyak 15 ton dan menghasilkan beras 8 ton dan bekatul 1 ton. Jika dalam setiap dilakukan penggilingan manual (siang hari)  menghemat biaya 300 ribu dan 150 ketika manual (lembur)  dan 550 ribu ketika digiling di penggilingan modern. Berapakah banyaknya gabah yang digiling di masing-masing penggilingan agar menghemat biaya secara maksimal?.

b.      Konstruksi permasalahan program linier
Fungsi Tujuan: T=300 x + 550 y + 150 z (memaksimalkan penghematan biaya)

Fungsi Kendala: 10 x + 15 y + 20 z ≤ 45
                                                6 x + 8 y + 11 z ≤ 32
                                0,6 x + y + 1,2 ≤ 3
x,y,z ≥ 0



c.       Formulasi Model Permasalahan

Gabah
Beras
Bekatul
Biaya
Manual
10
6
0,6
300.000
Cawuk(modern)
15
8
1
550.000
Lembur
20
11
1,2
150.000

45
32
3



d.      Penyelesaian dengan menggunakan metode simpleks
Variabel:
x              : Banyaknya produksi penggilingan manual
y              : Banyaknya produksi penggilingan cawuk
z              : Banyaknya produksi penggilingan manual(lembur)

Fungsi Tujuan: T=300 x + 550 y + 150 z (memaksimalkan penghematan biaya)

Fungsi Kendala: 10 x + 15 y + 20 z ≤ 45
                                6 x + 8 y + 11 z ≤ 32
                                0,6 x + y + 1,2 ≤ 3
x,y,z ≥ 0
Bentuk Standar
T-300 x - 550 y - 150 z = 0
10 x + 15 y + 20 z + =45
                                6 x + 8 y + 11 z 32+ =32
                                0,6 x + y + 1,2 + =3
x,y,z,,,  ≥  0
Ada 3 Variabel yang sama dengan nol(0),misalnya x=y=z=0
Iterasi
VB
T
x
y
z
NK
Rasio
0
Ev:y
Lv:
T
1
-300
-550
-150
0
0
0
0
-
0
10
15
20
1
0
0
45
3
0
6
8
11
0
1
0
32
4
0
0,6
1
1,2
0
0
1
3
3
1
Optimal
T
1
200/3
0
1750/3
550/15
0
0
1650
-
y
0
2/3
1
4/3
1/15
0
0
3
45
0
2/3
0
1/3
-8/15
1
0
8
-
0
0,2/3
0
2,6/3
-1/15
0
1
1
-

g.      Analisis Sensitivitas
4.      Penyelesaian Optimal
Variabel keputusan
Nilai Optimal
Keputusan

y

3
Menggiling gabah denga cara cawuk sebanyak 3 ton
T
1650
Dapat meghemat biaya sebesar 165.000 ribu

5.      Status Sumber
Sumber
Variabel Slack
Status Sumber
Manual

= 0
Abundant
Cawuk
 = 8
Abundant
Manual(lembur)
 = 1
Searce




6.      Unit Worth suatu sumber
VB
L
x
y
z
NK
T
1
200/3
0
1750/3
550/15
0
0
1650




h.      Saran
Berisi tentang saran yang ditujukan kepada objek observasi agar usaha/perencanaan menjadi lebih optimal.

-







Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.